DINAMIKA
KEBUDAYAAN ISLAM DI LINGKUNGAN SEKITAR
I.
Pendahuluan
Indonesia sebagai sebuah Negara
terdiri atas berbagai suku, agama dan ras dalam masyarakat. Kita menyadari
bahwa kita hidup dalam masyarakat pluralistic dan pluralism. Hal ini merupakan
fakta yang tak terelakkan. Masyarakat Indonesia adalah warga Negara yang sama,
tetapi dengan berbagai latar belakang budaya dan agama yang berbeda.
Agama di Indonesia memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideology bangsa Indonesia,
Pancasila sila pertama : “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di
Indonesiaberpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi, dan budaya.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik
antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis
Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun
golongan.
Salah satu dari keragaman agama yang
diakui dan dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Islam. Islam merupakan salah
satu agama yang memiliki penganut paling tinggi di Indonesia. Sebagai suatu
Negara dengan mayoritas masyarakat penganut agama Islam, tentu saja banyak hal
dari kebudayaan Islam yang dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan sejarah, kaum pendatang
telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri
dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab dan Belanda.
Bagaimanapun, hal lini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk
menyesuaikan kultur di Indonesia.
II.
Dinamika
Kebudayaan Islam
Toleransi merupakan konsep modern untuk menggambarkan sikap saling
menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok – kelompok masyarakat
yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Karena
itu, merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organic
dari ajaran agama – agama, termasuk agama Islam
Dalam konteks toleransi antar umat – beragama, Islam memikliki konsep
yang jelas. “Tidak ada paksaan agama”, “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami
agama kami” adalalh contoh popular dari toleransi dalam Islam. Fakta historis
menunjukkan bahwa masalah toleransi dalalm Islam bukanlah konsep asing.
Islam secara definisi adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”.
Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang sudah ada. Islam
menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati. Islam
menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah
kehendak Allah, karena itu tak mungkin disamakan.
Hidup dalam keragaman agama di tengah masyarakat membangkitkan toleransi
beragama antar masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Medan, yang
terdiri dari penganut Islam, Kristen dan Buddha, melakukan atau merayakan hari
besar masing – masing agama. Seperti ketika umat Muslim melaksanakan ibadah
puasa selama 1 bulan penuh, maka di bulan yang suci ini banyak kita temukan
masyarakat yang menjual makanan untuk berbuka puasa. Dan orang – orang yang
menjual makanan tersebut tidak semuanya Muslim, mereka yang bukan penganut
agama Islam pun turut membantu dalam menyediakan penganan pembuka puasa.
Tak hanya itu, untuk menghargai orang – orang yang menunaikan ibadah
puasa, sebagai bentuk toleransi agama, umat non muslim berusaha menjaga tingkah
laku mereka terhadap umat yang sedang berpuasa ini. Dan ketika hari Raya
Lebaran tiba, semua ikut merayakan hari besar tersebut bersama – sama, saling
memohon maaf antar anggota masyarakat walaupun bukan dari agama yang sama.
Kebudyaan Islam di lingkungan sekitar tempat tinggal kita dapat dengan
mudah kita lihat dan rasakan, hal ini disebabkan Islam adalah agama mayoritas
atau agama yang penganutnya paling banyak di Indonesia ini. Misalnya di
pemukiman tempat saya tinggal, banyak terdapat mahasiswa dari berbagai daerah,
suku dan agama yang tinggal menetap untuk sementara di daerah tersebut, banyak
mahasiswi yang keluar rumah dan melakukan aktivitasnya dengan menggunakan
busana muslim, yakni memakai kerudung, pakaian lengan panjang tertutup dan rok
panjang, hal ini menunjukkan kebudayaan islam yang menganjurkan umatnya yang
wanita agar menutup auratnya di depan umum. Dengan profil yang demikian,
pastilah kita mengetahui bahwa mahasiswa tersebut adalah seorang Muslimah.
No comments:
Post a Comment