Wednesday, February 27, 2013

Dinamika Kebudayaan Islam (Makalah MKDI)




DINAMIKA KEBUDAYAAN ISLAM DI LINGKUNGAN SEKITAR
I.                   Pendahuluan
Indonesia sebagai sebuah Negara terdiri atas berbagai suku, agama dan ras dalam masyarakat. Kita menyadari bahwa kita hidup dalam masyarakat pluralistic dan pluralism. Hal ini merupakan fakta yang tak terelakkan. Masyarakat Indonesia adalah warga Negara yang sama, tetapi dengan berbagai latar belakang budaya dan agama yang berbeda.
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideology bangsa Indonesia, Pancasila sila pertama : “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesiaberpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi, dan budaya. Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan.
Salah satu dari keragaman agama yang diakui dan dianut oleh masyarakat Indonesia adalah Islam. Islam merupakan salah satu agama yang memiliki penganut paling tinggi di Indonesia. Sebagai suatu Negara dengan mayoritas masyarakat penganut agama Islam, tentu saja banyak hal dari kebudayaan Islam yang dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab dan Belanda. Bagaimanapun, hal lini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.





II.                 Dinamika Kebudayaan Islam
Toleransi merupakan konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok – kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Karena itu, merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organic dari ajaran agama – agama, termasuk agama Islam
Dalam konteks toleransi antar umat – beragama, Islam memikliki konsep yang jelas. “Tidak ada paksaan agama”, “Bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami” adalalh contoh popular dari toleransi dalam Islam. Fakta historis menunjukkan bahwa masalah toleransi dalalm Islam bukanlah konsep asing.
Islam secara definisi adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”. Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang sudah ada. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati. Islam menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah kehendak Allah, karena itu tak mungkin disamakan.
Hidup dalam keragaman agama di tengah masyarakat membangkitkan toleransi beragama antar masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Medan, yang terdiri dari penganut Islam, Kristen dan Buddha, melakukan atau merayakan hari besar masing – masing agama. Seperti ketika umat Muslim melaksanakan ibadah puasa selama 1 bulan penuh, maka di bulan yang suci ini banyak kita temukan masyarakat yang menjual makanan untuk berbuka puasa. Dan orang – orang yang menjual makanan tersebut tidak semuanya Muslim, mereka yang bukan penganut agama Islam pun turut membantu dalam menyediakan penganan pembuka puasa.
Tak hanya itu, untuk menghargai orang – orang yang menunaikan ibadah puasa, sebagai bentuk toleransi agama, umat non muslim berusaha menjaga tingkah laku mereka terhadap umat yang sedang berpuasa ini. Dan ketika hari Raya Lebaran tiba, semua ikut merayakan hari besar tersebut bersama – sama, saling memohon maaf antar anggota masyarakat walaupun bukan dari agama yang sama.
Kebudyaan Islam di lingkungan sekitar tempat tinggal kita dapat dengan mudah kita lihat dan rasakan, hal ini disebabkan Islam adalah agama mayoritas atau agama yang penganutnya paling banyak di Indonesia ini. Misalnya di pemukiman tempat saya tinggal, banyak terdapat mahasiswa dari berbagai daerah, suku dan agama yang tinggal menetap untuk sementara di daerah tersebut, banyak mahasiswi yang keluar rumah dan melakukan aktivitasnya dengan menggunakan busana muslim, yakni memakai kerudung, pakaian lengan panjang tertutup dan rok panjang, hal ini menunjukkan kebudayaan islam yang menganjurkan umatnya yang wanita agar menutup auratnya di depan umum. Dengan profil yang demikian, pastilah kita mengetahui bahwa mahasiswa tersebut adalah seorang Muslimah.



No comments:

Post a Comment